Pages

Selasa, 30 April 2013

MANAJEMEN RUANG KOSONG

Materi sebelumnya dibahas oleh :
Abdul Wahid : http://randiabdulwahid.blogspot.com/2013/04/konsep-file-dan-metode-akses.html
Dimas : http://dimaspungpungpung.blogspot.com/2013/04/pendahuluan-dan-landasan-teori.html
Emil : http://emilia-regar.blogspot.com/2013/04/struktur-direktori-dan-sistem-proteksi.html
Oscar : http://myfileocr.blogspot.com/2013/04/metode-pengalokasian-dan-struktur.html

Manajemen Ruang Kosong

     Penyimpanan yang tidak berkesinambungan dan adanya penghapusan data menyebabkan adanya ruang-ruang bebas di disk. Oleh karena itu diperlukan manajemen ruang bebas. Caranya, dengan membuat daftar ruang-ruang kosong. Informasi ruang kosong umumnya turut disimpan di dalam media penyimpanan. Ruang-ruang kosong pada media penyimpanan perlu dicatat sehingga memudahkan pengalokasian berkas yang akan disimpan.
·         Pada saat terjadi alokasi berkas baru ataupun penghapusan berkas, informasi ruang kosong akan diperbaharui.
·         Apabila ada berkas baru yang ingin disimpan, maka ruang bebas dicari oleh daftar ini.
·         Untuk membuat berkas baru, system mencari ke daftar tersebut untuk mencarikan tempat kosong yang di butuhkan, lalu tempat tersebut dihilangkan dari daftar. Ketika berkas dihapus, alamat berkas tadi ditambahkan pada daftar.
Teknik-teknik yang dapat digunakan untuk pencatatan ruang kosong media penyimpanan adalah :
1.      Teknik Bit Vektor
Teknik bit vector menggunakan satu bit untuk menyatakan kosong tidaknya setiap alamat blok media penyimpanan. Blok yang kosong ditandai dengan angka 1 dan blok yang ada isinya ditandai dengan angka 0. Posisi bit menyatakan alamat atau nomor blok Jumlah bit = jumlah blok logika media penyimpan Contoh: 0100100, ini berarti blok yang kosong adalah blok ke 1 dan 4.
Kelebihan:
ü  Pencarian ruang kosong secara cepat
ü  Relatif sederhana dan efisien untuk mencari blok pertama yang kosong atau berturut-turut n blok yang kosong pada disk
Kekurangan:
1.      Butuh ruang tambahan untuk pencatatan bit-vector.
Contohnya:
Ukuran blok = 212 byte,
ukuran disk = 230 byte (1 gigabyte),
maka ruang untuk vektor bit = 230 /212 bit = 218 (32Kb)
2.      Bit vector tidak efisien kecuali seluruh vector disimpan dalam memori utama (dan ditulis di disk untuk kebutuhan pemulihan). Menyimpan dalam memori utama dimungkinkan untuk disk yang kecil pada mikro komputer, tetapi tidak untuk disk yang besar.
3.      Dengan menggunakan vektor bit bias terjadi kesalahan dimana bit[i] = 1 pada memory dan bit[i] = 0 pada disk. Untuk mencegah terjadinya perbedaan ini, maka pada saat pengalokasian suatu ruang kosong untuk suatu berkas dilakukan cara berikut:
set bit[i] = 0 pada disk
alokasikan blok[i]
set bit[i] = 0  pada memory


2.      Linked-List
Menggunakan blok-blok kosong di media penyimpan untuk menyimpan pointer atau alamat blok kosong berikutnya. Menyimpan pointer ke blok pertama yang kosong di tempat yang khusus pada disk dan menyimpannya di memori. Blok kosong pertama pointer ke blok kosong kedua, dan blok kosong kedua pointer ke blok ketiga yang kosong. Blok kosong terakhir akan mencatat pointer yang tidak valid sebagai penanda akhir blok yang kosong
Contoh :
kita akan menyimpan pointer ke blok ke 1 sebagai blok kosong pertama, blok 1 akan menyimpan pointer keblok 3, yang akan menunjuk ke blok 3, blok 3 akan menyimpan pointer keblok 4 dan seterusnya
Kelebihan:
ü  Menghemat penggunaan ruang khusus
Kelemahan:
1)      Jika terjadi kerusakan pada salah satu blok kosong, maka pengelolaan ruang kosong menjadi terganggu.
2)      Pengalokasian sejumlah blok kosong ke berkas relative lebih lambat karena untuk melintasi daftar ini kita perlu membaca tiap blok.
3)      Sulit untuk mendapatkan ruang kosong berurutan dengan mudah.

3.      Grouping
Mengumpulkan informasi alamat blok kosong ke blok kosong pertama. Alamat blok kosong pertama perlu di catat secara khusus pada struktur SO.Jika blok telah terisi, maka akan dihapus dari blok alamat kosong

4.      Counting
Memperhitungkan rangkaian blok-blok kosong yang kontinu sebagai suatu segmen. Setiap segmen di catat alamat blok kosong pertamanya dan jumlah blok kosong yang mengikutinya. Informasi segmen dicatat pada tabel khusus.

IMPLEMENTASI DIREKTORI

Sebelum sebuah berkas dapat dibaca, berkas tersebut harus dibuka terlebih dahulu. Saat berkas tersebut dibuka, sistem operasi menggunakan path name yang dimasukkan oleh pengguna untuk mengalokasikan direktori entri yang menyediakan informasi yang dibutuhkan untuk menemukan block disk tempat berkas itu berada. Tergantung dari sistem tersebut, informasi ini dapat berupa alamat disk dari berkas yang bersangkutan (contiguous allocation), nomor dari blok yang pertama (keduaskema linked list), atau nomor dari inode.
Dalam semua kasus, fungsi utama dari direktori entri adalah untuk memetakan nama ASCII dari berkas yang bersangkutan kepada informasi yang dibutuhkan untuk mengalokasikan data.
Masalah berikutnya yang kemudian muncul adalah dimana atribut yang dimaksud akan disimpan. Kemungkinan paling nyata adalah menyimpan secara langsung di dalam direktori entri, dimana kebanyakan system  menggunakannya. Untuk sistem yang menggunakan inodes, kemungkinan lain adalah menyimpan atribut ke dalam inode, selain dari direktori entri. Cara yang terakhir ini mempunyai keuntungan lebih dibandingkan menyimpan dalam direktori entri. Cara pengalokasian direktori dan pengaturan direktori dapat meningkatkan efisiensi, performa dan kehandalan. Ada beberapa macam algoritma yang dapat digunakan.
1.      Algoritma Linear List
Metode paling sederhana.Menggunakan nama berkas dengan penunjuk ke data blok.
Proses:
·         Mencari (tidak ada nama berkas yang sama).
·         Menambah berkas baru pada akhir direktori.
·         Menghapus (mencari berkas dalam direktori dan melepaskan tempat yang dialokasikan).
Penggunaan suatu berkas:
Memberi tanda atau menambahkan pada daftar direktori bebas.
Kelemahan:
Pencarian secara linier (linier search) untuk mencari sebuah berkas, sehingga implementasi sangat lambat saat mengakses dan mengeksekusi berkas.
Solusi:
Linked list dan Software Cache
2.      Algoritma Hash Table
Linear List menyimpan direktori entri, tetapi sruktur data hash juga digunakan.
Proses:
Hash table mengambil nilai yang dihitung dari nama berkas dan mengembalikan sebuah penunjuk ke nama berkas yang ada di linier list.
Kelemahan:
·         Ukuran tetap
·         Adanya ketergantungan fungsi hash dengan ukuran hash table
Alternatif:
Chained-overflow hash table yaitu setiap hash table mempunyai linked list dari nilai individual dan crash dapat diatasi dengan menambah tempat pada linked list tersebut. Namun penambahan ini dapat memperlambat.

EFISIENSI DAN UNJUK KERJA
Efisiensi tergantung pada :
*      Alokasi disk dan algoritma direktori
*      Tipe data yang dilindungi pada direktori file
Unjuk Kerja
*      disk cache – memisahkan bagian main memori yang sering digunakan sebagai blok.
*      Teknik free-behind dan read-ahead – digunakan untuk optimasi akses sequensial
*      Meningkatkan unjuk kerja PC dengan menggunakan bagian memori seperti virtual disk atau RAM disk.

 RECOVERY

            Data recovery adalah proses menyelamatkan data dari kerusakan, gagal, atau tidak dapat diakses media penyimpanan sekunder ketika tidak dapat diakses normal. Sering kali data diselamatkan dari media penyimpanan seperti drive internal atau eksternal hard disk, solid-state drive (SSD), USB flash drive, kaset penyimpanan, CD, DVD, RAID, dan elektronik lainnya.
            Pemulihan mungkin diperlukan karena kerusakan fisik pada perangkat penyimpanan atau kerusakan logis untuk mencegah sistem file yang dipasang oleh sistem operasi host. Skenario yang paling umum, "pemulihan data" melibatkan sistem operasi (OS) (biasanya pada disk-tunggal, tunggal-partisi, sistem single-OS), dalam hal ini tujuannya adalah hanya untuk menyalin semua file yang diinginkan ke disk lain.
            Hal ini dapat dengan mudah dicapai dengan menggunakan Live CD, banyak yang menyediakan sarana untuk me-mount sistem drive dan disk cadangan atau removable media, dan untuk memindahkan file dari disk sistem ke media backup dengan manajer file atau perangkat lunak authoring cakram optik .
            Kasus seperti itu dapat diatasi dengan partisi disk dan konsisten menyimpan file data berharga (atau salinan dari mereka) pada partisi yang berbeda dari file sistem OS diganti. Skenario lain melibatkan kegagalan disk-tingkat, seperti sistem dikompromikan file atau partisi disk, atau kegagalan hard disk. Dalam setiap kasus ini, data tidak dapat dengan mudah dibaca. Tergantung pada situasi, solusi memperbaiki sistem file, tabel partisi atau master boot record, atau teknik pemulihan hard disk mulai dari pemulihan berbasis perangkat lunak data rusak, hardware-software pemulihan berbasis wilayah pelayanan yang rusak (juga dikenal sebagai hard drive "firmware"), untuk penggantian hardware pada disk yang rusak secara fisik.
            Jika pemulihan hard disk diperlukan, disk itu sendiri biasanya telah gagal, dan fokusnya adalah lebih pada pemulihan satu kali, menyelamatkan apa pun data yang dapat dibaca. Dalam skenario ketiga, file sudah "dihapus" dari media penyimpanan. Biasanya, isi dari file yang dihapus tidak segera dihapus dari drive, melainkan referensi kepada mereka dalam struktur direktori yang dihapus, dan ruang yang mereka tempati dibuat tersedia untuk nanti Timpa. Sementara itu, isi file asli tetap, sering di sejumlah fragmen terputus, dan mungkin dapat dipulihkan.

Materi selanjutnya akan dibahas oleh Tarmuji :
 http://konsepmemograman-tarmuji.blogspot.com/2013/04/kesimpulan_1252.html

Minggu, 28 April 2013

Perilaku Konsumen,Perilaku Produsen,Biaya dan Penerimaan

1.PERILAKU KONSUMEN

A.PENGERTIAN PERILAKU KONSUMEN
  Teori perilaku konsumen merupakan salah satu pembahasan penting dalam   manajemen pemasaran. Menurut Asosiasi Pemasaran Amerika (American     Marketing   Association), perilaku konsumen dapat diartikan sebagai interaksidinamis   antara afeksi dan kognisi, perilaku, dan lingkungan, yang mana manusia   melakukan pertukaran dalam berbagai aspek dalam kehidupan mereka.
  Dalam bahasa aslinya disebut: “Consumer behavior is the dynamic     intaraction   of affect and cognition, behavior, and the environment by which human   beings conduct the exchange aspects of their lives.”
  Teori perilaku konsumen ini sangat penting dalam bisnis karena dalam   mencapai tujuan pemasaran, sangatlah bergantung pada pengetahuan,   pelayanan, dan pengaruh pada konsumen. Dengan mengetahui teori ini, kita   bisa lebih mudah dalam menetapkan strategi pemasaran yang tepat untuk   mencapai target pemasaran kita.

B.PENDEKATAN PERILAKU TERDIRI DARI 2:
   - Pendekatan Kardinal atau Cardinal Approach
Menurut pendekatan kardinal kepuasan seorang konsumen diukur dengan satuan
kepuasan (misalnya:uang). Setiap tambahan satu unit barang yang dikonsumsi akan
menambah kepuasan yang diperoleh konsumen tersebut dalam jumlah tertentu. Semakin
besar jumlah barang yang dapat dikonsumsi maka semakin tinggi tingkat kepuasannya.
Konsumen yang rasional akan berusaha untuk memaksimalkan kepuasannya pada tingkat
pendapatan yang dimilikinya. Besarnya nilai kepuasan akan sangat bergantung pada
individu (konsumen) yang bersangkutan. Konsumen dapat mencapai kondisi equilibrium
atau mencapai kepuasan yang maksimum apabila dalam membelanjakan pendapatannya
mencapai kepuasan yang sama pada berbagai barang.
   - Pendekatan Ordinal atau Ordinal Approach
Dalam Pendekatan Ordinal daya guna suatu barang tidak perlu diukur, cukup untuk
diketahui dan konsumen mampu membuat urutan tinggi rendahnya daya guna yang
diperoleh dari mengkonsumsi sekelompok barang. Pendekatan yang dipakai dalam teori
ordinal adalah indefference curve, yaitu kurva yang menunjukkan kombinasi 2 (dua)
macam barang konsumsi yang memberikan tingkat kepuasan sama. 

C.KONSEP ELASTISITAS TERDIRI DARI 3:
   - Elastisitas harga adalah tingkat kepekaan relatif dari jumlah yang diminta konsumen, akibat adanay perubahan tingkat barang. Dengan kata lain elastisitas harga adalah perubahan proporsional dari sejumlah barang yang diminta dibagi dengan perubahan proporsional dari harga.

   - Elastisitas Silang adalah pengukuran tentang derajat kepekaan reklatif dari sejumlah barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan tingkta harga barang yang lain. Dengan kata lain, elastisitas silang adalah perubahan proporsional dari jumlah barang X yang diminta konsumen dibagi dengan perubahan proporsional dari harga Y.
    - Elastisitas Pendapatan adalah Suatu perubahan (peningkatan/penurunan) daripada pendapatan konsumer yang akan berpengaruh terhadap permintaan berbagai barang, besarnya pengaruh perobahan tersebut diukur dengan apa yang disebut elastisitas pendapatan.

2.PERILAKU PRODUSEN
  
A.PENGERTIAN PERILAKU PRODUSEN
    Perilaku Produsen adalah salah satu bagian penting dalam kegiatan ekonomi,karena jika tidak ada produsen maka tidak akan mungkin kegiatan ekonomi dapat berjalan sebagai mana mestinya,berikut penjelsan mengenai produsen dan perilaku-perilaku produsen.
  
B.FUNGSI PRODUKSI
    Fungsi produksi adalah fungsi yang menentukan output dari perusahaan untuk semua kombinasi masukan. Sebuah fungsi meta-produksi (kadang-kadang fungsi metaproduction) membandingkan praktek entitas yang ada mengkonversi input menjadi output untuk menentukan fungsi praktek produksi yang paling efisien dari entitas yang ada, apakah praktik produksi yang paling efisien layak atau produksi praktek yang paling efisien yang sebenarnya.
  
C.LEAST COST COMBINATION
    Least cost combination adalah menentukan kombinasi input mana yang
memerlukan biaya terendah apabila jumlah produksi yang ingin dihasilkan telah
ditentukan.Dalam hal ini pengusaha masih dapat menghemat biaya untuk menghasilkan
produk tertentu selama nilai input yang digantikan atau disubstitusi masih lebih besar
dari nilai input yang menggantikan atau yang mensubstitusi. Jadi, selama DX2.P2 > DX1.P1
maka penggantian DX2 oleh DX1 masih menguntungkan.

3.BIAYA DAN PENERIMAAN
  
A.PENGERTIAN BIAYA
    Menurut Supriyono (2000;16), Biaya adalah harga perolehan yang dikorbankan atau digunakan dalam rangka memperoleh penghasilan atau revenue yang akan dipakai sebagai pengurang penghasilan.

Menurut Henry Simamora (2002;36), Biaya adalah kas atau nilai setara kas yang dikorbankan untuk barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat pada saat ini atau di masa mendatang bagi organisasi.

Menurut Mulyadi (2001;8), Biaya adalah pengorbanan sumber ekonomis  yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi, sedang terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu.

Menurut Masiyah Kholmi, Biaya adalah pengorbanan sumber daya atau nilai ekuivalen kas yang dikorbankan untuk mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat di saat sekarang atau di masa yang akan datang bagi perusahaan.
  
B.MACAM-MACAM BIAYA
    1.Biaya investasi (First or Investment Cost) adalah seluruh biaya yang dikeluarkan oleh entitas investor dalam perolehan suatu investasi misalnya komisi broker, jasa  bank, biaya legal dan pungutan lainnya dari pasar modal.
    2.Biaya Operasi dan Pemeliharaan (Operation and Maintenance Cost) adalah biaya yang dikeluarkan oleh Transporler untuk pengoperasian dan pemeliharaan Fasilitas.contoh beban penyusutan, beban pemasaran
    3.Biaya tetap (Fixed cost) adalah biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Artinya kita menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.

C.PENGERTIAN PENERIMAAN
Didalam memproduksi suatu barang, ada dua hal yang menjadi fokus utama dari seorang pengusaha dalam rangka mendapatkan keuntungan yang maksimum, yaitu ongkos (cost) dan penerimaan (Revenue).
Ongkos sebagaimana telah dijelaskan diatas, maka yang dimaksud dengan penerimaan adalah jumlah uang yang diperoleh dari penjualan sejumlah output atau dengan kata lain merupakan segala pendapatan yang diperoleh oleh perusahaan hasil dari penjualan hasil produksinya.
Hasil total penerimaan dapat diperoleh dengan mengalikan jumlah satuan barang yang dijual dengan harga barang yang bersangkutan atau
TR = Q x P

D.KEUNTUNGAN MAKSIMAL/MAKSIMUM ADA 3 :
    1.Pendekatan Total
Laba Total (p) adalah perbedaan antara penerimaan total (TR) dan biaya total (TC). Laba terbesar terjadi pada selisih posistif terbesar antara TR dengan TC.  Pada selisih negative antar TR dengan TC perusahaan mengalami kerugian, sedang jika TR = TC perusahaan berada pada titik impas.
    2.Pendekatan Marginal
Perusahaan memaksimumkan keuntungan pada saat penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC).Biaya Marginal (MC) adalah perubahan biaya total perunit perubahan output. Penerimaan Marginal (MR) adalah perubahan penerimaan total per unit output atau penjualan.Hasil Penjualan Marjinal,satu konsep (istilah) mengenai hasil penjualan yang sangat penting untuk diketahui dalam analisis penentuan harga dan produksi oleh suatu perusahaan adalah pengertian hasil penjualan marjinal (MR yang merupakan singkatan dari perkataan Marjinal’Revenue), yaitu tambahan hasil penjualanjangdiperoleh perusahaan dari menjual satu unit lagi barangyang diproduksikannya.
    3.Pendekatan Rata-rata
Hasil Penjualan Rata-rata,untuk suatu perusahaan dalam pasar persaingan sempurna hasil penjualan rata-rata (AR) adalah harga barang yang diproduksi perusahaan adalah Rp 3000 maka d0=AR0= MRQ adalah kurva permintaan yang dihadapi perusahaan.

     

Senin, 01 April 2013

Tujuan Commad Interpreter





Tujuan dari command interpreter adalah agar pengguna dapat membuat permintaan tanpa menulis program.

 Biasa terpisah karena Konsep MV menyediakan proteksi yang lengkap untuk sumberdaya sistem, dikarenakan tiap MV terpisah dari MV yang lain

Persamaan dan Perbedaan OSI & TCP/IP

ABSTRAK
Persamaan OSI dan TCP/IP :
1) OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki layer (lapisan).
2) OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki Application layer meskipun memiliki layanan yang berbeda.
3) OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama memiliki transport dan network layer yang sama.
4) Asumsi dasar OSI layer dan TCP/IP layer adalah menggunakan teknologi packet switching.
5) OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama punya
transport dan network layer yang bisa diperbandingkan.
6) OSI layer dan TCP/IP layer sama-sama menggunakan teknologi packet-switching, bukan circuit-switching ( Teknologi Circuit-Switching digunakan pada analog telephone).

Perbedaan OSI dan TCP/IP :
1. OSI layer memiliki 7 buah layer, dan TCP/IP hanya memiliki 4 Layer
2. Layer teratas pada OSI layer, yaitu application, presentation, dan session direpresentasikan kedalam 1 lapisan Layer TCP/IP, yaitu layer application.
3. Layer Network pada OSI Layer direpresentasikan sebagai Layer Internet pada TCP/IP Layer, namun fungsi keduanya masih tetap sama.
4. Layer Network Access pada TCP/IP menggabungkan fungsi dari Layer DataLink dan Physical pada OSI Layer, dengan kata lain, Layer Network Acces merupakan representasi dari kedua layer paling bawah dari OSI Layer, yaitu DataLink dan Physical.
5. TCP/IP layer merupakan “Protocol Spesific”, sedangkan OSI Layer adalah “Protocol Independen”
Kata Kunci:
Layer,Jaringan,Paket Switching,hubungan,Protokol